Berita Terkini

LAYANAN PPDB

LINK PENDAFTAN http://ppdb.smpn1jeruklegi.sch.id/index.html

PELAYANAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

SMP NEGERI 1 JERUKLEGI

TAHUN PELAJARAN 2023/ 2024

A. TAHAPAN PENYELENGGARAAN PPDB

  1. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru pada sekolah yang bersangkutan yang dilakukan secara terbuka
  2. Pendaftaran
  3. Seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran
  4. Pengumuman penetepan peserta didik baru
  5. Daftar Ulang

B. SYARAT PENDAFTARAN

  1. Berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 20 Juni 2023. Dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.
  2. Telah menyelesaikan kelas 6 (enam) SD atau bentuk lain yang sederajat. Dibuktikan dengan ijazah/ STTB/ surat keterangan lain yang sederajat.
  3. Calon peserta didik yang berasal dari sekolah di luar negeri wajib mendapatkan surat dari dirjen yang menangani pendidikan dasar dan menengah.
  4. Pengecualian syarat yang dapat melebihi persyaratan usia dalam PPDB adalah anak yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan pada tahun sebelumnya belum dan/ tidak dapat mendaftar dikarenakan kondisi sosial ekonomi orang tuanya tersebut.

C. DAYA TAMPUNG

KelasJumlah Rombongan BelajarJumlah Peserta Didik
VII8256

Dengan perkiraan rincian sebagai berikut

 JALUR PPDB PERSENTASEDAYA TAMPUNG
AZonasi50 %128
BAfirmasi15 %38
CPerpindahan Orang Tua5 %13
DPrestasi30 %77
Jumlah100 %256

C. TEMPAT DAN WAKTU

Penerimaan Calon Peserta Didik Baru di SMP Negeri 1 Jeruklegi menggunakan moda daring sehingga pendaftaran dapat dilakukan secara daring oleh calon peserta didik dengan jadwal sebagai berikut:

JADWALWAKTU
Pendaftaran20, 21, 22 Juni 2023

D. MODA PPDB

Pelaksanaan PPDB di SMP Negeri 1 Jeruklegi Tahun Pelajaran 2023/ 2024 menggunakan moda dalam jaringan/ daring melalui http://ppdb.smpn1jeruklegi.sch.id sehingga dapat diakses menggunakan jaringan internet dengan mengunggah berbagai persyaratan yang diperlukan. Selain moda daring, calon peserta didik juga diwajibkan mengumpulkan berkas pendaftaran seperti yang telah di-upload (luar jaringan).

E. JADWAL PPDB

 JADWALTANGGAL 
APendaftaran20, 21, 22 Juni 2023
BAnalisis dan Pengesahan23, 24 Juni 2023
CPengumuman25 Juni 2023
DDaftar Ulang27, 28 Juni 2023
EHari Pertama Masuk Sekolah11, 12, 13 Juli 2023

F. BIAYA

  • Pendaftaran PPDB tidak dipungut biaya.

G. INPUT LAYANAN

  • Hasil dari kegiatan dan pelayanan PPDB adalah siswa baru SMP Negeri 1 Jeruklegi Tahun Pelajaran 2023/ 2024.

H. SARANA

  1. Laptop/ PC
  2. Jaringan Internet
  3. Meja Kerja
  4. Ruang Pendaftaran dan daftar ulang
  5. Ruang panitia
  6. Ruang Penerimaan Tamu

I. PENGADUAN DAN INFORMASI

  • Segala jenis pengaduan PPDB dapat dilakukan melalui WA di nomor 085878946897
  • Informasi juga dapat diakses media sosial instagram dan twitter: @spenjermedia20  , youtube dan facebook: SMP Negeri 1 Jeruklegi
  • Informasi juga dapat diakses di laman sekolah http://smpn1jeruklegi.sch.id

J. PENGUKURAN KEPUASAN PELAYANAN

  • Melalui informasi yang ada di bagian pengaduan
  • Kelancaran dan tidak ada permasalahan juga dapat dijadikan ukuran kesuksesan.

Jeruklegi,  Juni 2023  

Kepala SMP Negeri 1 Jeruklegi

MUSTAGFIRIN, S.Pd.,M.Pd.

NIP. 19670709 199003 1 003

PAS TETAP MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN

Oleh: Ratino

Sebagai salah satu alat evaluasi proses pembelajaran selama satu semester dalam pendidikan adalah dengan mengadakan penilaian akhir semester. Penilaian akhir semester 1 (PAS) di SMP Negeri 1 Jeruklegi dilaksanakan mulai 30 November 2021 hingga 13 Desember 2021. Pelaksanaan PAS untuk tahun ini memang dilaksanakan lebih lama sebab mengingat masih masa pandemi covid-19. Tiap hari selama PAS, hanya mengujikan satu mata pelajaran saja.

Dalam pelaksanaan PAS kali ini, setiap ruangan hanya terisi setengahnya saja. Tempat duduk untuk tiap harinya pun tetap tidak berubah. Dalam sehari ada sesi tes yang dilaksanakan. Sesi 1 untuk nomor presensi 1 s.d. 16 dan sesi 2 untuk nomor presensi 17 s.d. 32. Pengawas dilakukan bergantian tiap harinya, namun untuk satu hari satu ruangan pengawasnya tetap. Kewajiban pengawas adalah datang lebih awal dibandingkan dengan siswanya sehingga dapat memantau protokol kesehatan di tiap kelasnya.

Berhubungan dengan masalah protokol kesehatan, satgas covid-19 tingkat sekolah sudah melaksanakan perencanaan dalam pelaksanaannya. Tim satgas covid-19 di tempatkan di gerbang depan sekolah untuk pengawasan pengantaran dan gerbang belakang juga ditempatkan tim khusus. Selain itu, ada juga tim yang berkeliling mengecek dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. Selama pelaksanaan pun siswa nyaman dan lancar dalam melaksanakan PAS.

Orang tua mengantar hanya sampai gerbang depan kemudian siswa mengecek suhu sendiri dan kemudian cuci tangan. Dari rumah siswa sudah memakai masker. Kemudian siswa menuju ruang PAS masing-masing duduk dan tidak boleh berkerumun. Pulang juga diatur melalui gerbang belakang untuk penjemputan. Tim satgas covid-19 juga membuat jadwal kedatangan dan kepulangan siswa beserta antar-jemputnya agar tidak terjadi kerumunan. Untuk seragam siswa tiap harinya berganti sesuai dengan jadwal yang disusun. Dengan demikian, protokol kesehatan selalu dilaksanakan dan sudah membudaya di lingkungan sekolah.

MEMBUDAYAKAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS

oleh :
MUSTAGFIRIN, S.Pd., M.Pd.
(KEPALA SMPN 1 JERUKLEGI)

ABSTRAK

Artikel ini membahas mengenai membudayakan protokol kesehatan di masa pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Sebelum pelaksanaan PTMT maka dilakukan banyak persiapan, terutama berhubungan dengan protokol kesehatan. Termasuk di dalamnya adalah dibentuknya gugus covid-19 tingkat sekolah, pengadaan sarana dan prasarana, hingga implementasi pembudayaan protokol kesehatan bagi warga sekolah, terutama untuk siswa.

Banyak penyesuaian baru maka perlu adanya pembiasaan. Kebiaasaan baru di masa pandemi covid-19 harus menjadi prioritas agar tidak terpapar covid-19. Dalam tulisan ini dipaparkan dan dideskripsikan pelaksanaan protokol kesehatan pada masa PTMT di SMP Negeri 1 Jeruklegi dari tahap awal hingga mencapai keberhasilan atau peningkatan dalam pembudayaan protokol kesehatan.

Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat hingga adanya program vaksinasi, sangat membantu warga sekolah agar terhindar dari paparan covid-19. Kasus yang semakin melandai secara umum mengindikasikan bahwa jika protokol kesehatan dilaksanakan secara konsisten maka kesehatan pun akan lebih terjamin. Peran seluruh warga sekolah untuk melaksanakan, mengawasi, dan mengingatkan protokol kesehatan menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan. Pembiasaan pada tingkat berikutnya akan menjadi budaya. Hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan siswa yang awalnya belum paham dalam pelaksanaan protokol kesehatan, menjadi terbiasa dengan sendirinya atau bisa dikatakan telah membudaya.

Kata kunci: protokol kesehatan, budaya, siswa, covid-19, PTMT

A. PENDAHULUAN

Masa pandemi covid-19 memberikan implikasi di segala bidang, termasuk di bidang pendidikan. Implikasi negatif di dunia pendidikan akibat adanya pandemi covid-19 antara lain adalah kurangnya interaksi antara guru dan siswa, bahkan antarsiswa. Pembelajaran yang semula terbiasa tatap muka beralih menjadi tatap maya, sehingga awalnya mengalami kekagetan budaya yang terbiasa manual menjadi digital. Siswa mengeluhkan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran karena belum terbiasa belajar daring. Namun demikian, terdapat pula implikasi positif yang dirasakan adalah tingkat pengunaan teknologi dan penggunaan aplikasi semakin meningkat. Adanya pandemi covid-19 menjadikan guru dan siswa harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi. Peranan teknologi informasi benar-benar dirasakan dalam memudahkan kegiatan pembelajaran.

Peran aktif pemerintah begitu terlihat dengan berbagai program yang dicanangkan, seperti pembiasaan protokol kesehatan dimanapun berada. Dalah hal ini dunia pendidikan juga merasakan kehadiran pemerintah melalui berbagai program, seperti pengadaan kuota gratis untuk guru dan siswa, penggunaan kurikulum darurat, hingga pengadaan vaksin untuk guru dan siswa. Kasus covid-19 yang terus melandai akhirnya membuka peluang dunia pendidikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Tentunya pembelajaran tatap muka yang dimaksudkan adalah pembelajaran tatap muka terbatas dengan mengutamakan protokol kesehatan.

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) tentu harus memenuhi persyaratan tertentu seperti adanya gugus covid-19 di tingkat sekolah, pengadaan sarana dan prasarana penunjang PTMT, hingga kesiapan guru dan siswa dalam mengadaptasi kenormalan baru. Berhubungan dengan adaptasi kenormalan baru maka di SMP Negeri 1 Jeruklegi menyiapkan banyak strategi yang dapat dilaksanakan, salah satunya adalah membudayakan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Protokol kesehatan merupakan salah satu tulang punggung dalam pencegahan penyebaran covid-19 sehingga menjadi hal penting yang wajib dilaksanakan. Hal tersebut juga untuk memberikan aman dan nyaman saat pelaksanaan PTMT. Protokol kesehatan dilaksanakan dari persiapan di rumah masing-masing hingga pulang kembali ke rumah sehingga peran serta orang tua juga dilibatkan, tidak hanya warga sekolah.

B. TUJUAN

Tujuan penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan program membudayakan protokol kesehatan bagi warga sekolah, khususnya siswa.

C. KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dilakukan melalui dua fase, yaitu masa transisi yang berlangsung dua bulan sejak dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan masa kebiasaan baru atau setelah masa transisi selesai, maka pembelajaran tatap muka terbatas memasuki masa kebiasaan baru. Jumlah hari dan jam pembelajaran tatap muka terbatas dengan pembagian rombongan belajar (shift) ditentukan oleh sekolah dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga sekolah (Kemdikbud, TT: 7 – 10).

Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam persiapan PTMT pascavaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan antara lain: a) memenuhi standar kesiapan pembelajaran sesuai daftar periksa seperti tercantum dalam laman Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud, b) membentuk satgas covid-19 di sekolah, c) mempersiapkan infrastruktur sekolah dan seluruh warga sekolah dalam pemenuhan protokol kesehatan yang ditetapkan, d) mempersiapkan kombinasi metode pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh (Kemdikbud, TT: 6)

D. PEMBAHASAN

Pada masa awal kan dilaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) sekolah sudah merancang program membudayakan protokol kesehatan. Banyak hal yang dipersiapkan untuk melaksanakan PTMT, baik teknis maupun nonteknis.

Gugus Covid-19

Salah satu cara menanggapi regulasi dari pemerintah yang berhubungan dengan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan adalah pembentukan gugus covid-19 tingkat sekolah. Pembentukan gugus covid-19 tingkat sekolah diperlukan sebagai respons akan dilaksanakannya PTMT, sehingga dalam pengawasan protokol kesehatan dapat terkoordinasi dengan baik.

Gugus covid-19 memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan, mengawasi, hingga mengevaluasi kegiatan PTMT ditinjau dari protokol kesehatan. Hal-hal yang dianggap perlu ditindaklanjuti akan segera disikapi oleh gugus covid-19. Setiap warga sekolah dilibatkan dalam gugus covid-19 ini agar tahu peran masing-masing dalam menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan.

Gugus covid-19 dapat dikatakan sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Sebagai bukti legal formal maka gugus covid-19 pun memiliki surat keputusan yang ditandantangani kepala sekolah selaku pimpinan institusi. Oleh karena itu, gugus covid-19 memiliki wewenang dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan protokol kesehatan.

Sarana dan Prasarana

Pengadaan sarana dan prasarana juga telah diperhitungkan antara jumlah warga sekolah dan kebutuhan yang harus dicukupi. Setelah persiapan sudah matang maka siaplah melaksanakan kegiatan PTMT. Sarana dan prasarana meliputi tempat cuci tangan, poster mengenai covid-19 dan protokol kesehatan, arah petunjuk masuk, pengadaan hand sanitizer dan sabun cair untuk cuci tangan, dan masih banyak lainnya.

Tempat duduk guru dan siswa juga diatur sedemikian rupa sesuai petunjuk teknis jarak aman dalam berinteraksi. Pada tahap awal pemberlakuan uji coba PTMT di akhir September, siswa yang datang hanya 1/3 dari biasanya, kemudian di bulan November karena kasus covid-19 melandai dan lebih terkendali maka jumlah siswa yang berangkat menjadi 1/2 serta dibuat dua sesi agar tidak terjadi kerumunan.

Selain itu, fasilitas penunjang dalam PTMT juga merambah pada awal kedatangan siswa yang diantar orang tua, hingga penjemputan siswa. Kedatangan siswa melalui pintu depan dan kepulangan melalui pintu belakang. Awalnya menjadi kendala saat kepulangan disebabkan area penjemputan jika terjadi hujan akan cenderung tanahnya lembek dan menyulitkan. Untuk mengatasi hal tersebut kemudian dilakukan penimbunan dengan pasir dan kerikil, kemudian beberapa area dilakukan pengecoran untuk akses jalan. Adanya perbaikan fasilitas tersebut hasilnya adalah mempermudah orang tua dalam melakukan antar-jemput.

Membudayakan Protokol Kesehatan

Pada awal sebelum melakukan PTMT, beberapa siswa melakukan simulasi. Simulasi dimaksudkan untuk latihan tahap awal agar siswa mengerti alur dari pintu masuk kedatangan hingga kepulangan. Selain itu, di dalam simulasi juga terdapat praktik pelaksanaan protokol kesehatan untuk seluruh warga sekolah.

Selama proses simulasi tersebut, tim gugus covid-19 memvideokan prosesnya. Kemudian dari hasil rekaman video tersebut dibuat tutorial pelaksanaan PTMT dari mulai kedatangan, di dalam kelas, hingga kepulangan siswa. Tutorial pelaksanaan PTMT tersebut kemudian diunggah diakun youtube sekolah, yaitu spenjer media. Tim gugus covid-19 kemudian bekerja sama dengan wali kelas 7, 8, dan 9 untuk membagikan tautan tutorial protokol kesehatan dan PTMT kepada siswanya melalui grup WA masing-masing kelas.

Melalui tautan mengenai PTMT yang dibagikan, siswa dapat mempelajari prosedur baku yang sudah ditetapkan gugus covid-19. Adanya tutorial ternyata cukup membantu siswa sebelum melaksanakan PTMT tahap awal. Adanya tutorial tersebut, siswa juga menjadi tahu gambaran asli mengenai PTMT yang tetap mengedepankan protokol kesehatan.

PTMT dilakasanakan sekitar akhir September 2021 hingga sekarang, terdapat perkembangan yang signifikan. Pada tahap awal, tentu mengalami kendala dalam penerapannya. Hal paling awal ditemui kendala adalah belum terbiasanya siswa melaksanakan protokol kesehatan, seperti pemakaian face shield, pemakaian masker, mengukur suhu, mencuci tangan, menjaga jarak, penyeprotan disinfektan. Pembiasaan pada awalnya memang belum membudaya sebab masih perlu penyesuaian. Setelah berjalan seminggu maka anak sudah mulai terbiasa, hanya satu dua anak yang masih lupa.

Pada minggu berikutnya hingga sekarang, protokol kesehatan sudah menjadi budaya. Hal tersebut dapat terlihat dari kebiasaan siswa untuk memakai masker dan mencuci tangan tanpa diperintah. Ketika anak masuk pintu gerbang maka secara otomatis siswa sudah memakai masker, akan mengukur suhu secara mandiri, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Saat ini siswa sudah paham mengenai protokol kesehatan sehingga menjadi budaya.

Berkaitan dengan pendidikan karakter, maka siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Rasa peduli mengenai kesehatan juga meningkat sebab hampir 100% siswa sudah melaksanakan vaksinasi yang bekerja sama dengan Puskesma Jeruklegi I. Penerapan senyum, sapa, salam dilaksanakan dengan cara tegur sapa melalui salam, siswa menunduk, atau siswa memberikan kode tangan tertentu. Hal itu untuk menghindari kontak langsung dan pelaksanaan protokol kesehatan.

E. KESIMPULAN

Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dilaksanakan sebagai tindak lanjut semakin melandainya kasus covid-19 di Kabupaten Cilacap. Menyikapi hal tersebut maka selama PTMT dilaksanakan, protokol kesehatan secara ketat secara internal diawasi oleh gugus covid-19. Sarana dan prasarana penunjang pun telah dilengkapi guna suksesnya PTMT. Peran warga sekolah dalam PTMT juga sangat penting dan peran orang tua juga penting dalam mendukung PTMT. Protokol kesehatan yang awalnya masih memerlukan adaptasi karena hal tersebut sering dilakukan maka menjadi sebuah budaya. Hal tersebut juga terjadi di SMP Negeri 1 Jeruklegi. Pada awal dilaksanakan PTMT jumlah siswa yang hadir pada tiap sesinya hanya 1/3 saja, namun seiring waktu menjadi 1/2 pada tiap sesinya. Pada kurun waktu akhir September 2021 dismulasikan hingga akhir November 2021 bisa dikatakan PTMT berjalan lancara tanpa kendala. Keberhasilan pembudayaan protokol kesehatan dapat dilihat dari terbiasanya anak melaksanakan protokol kesehatan walaupun tanpa diawasi. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu indikator keberhasilan.

Referensi:

Kemdikbud. Tanpa Tahun. Buku Saku: Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Jakarta: Kemdikbud RI.

GLADI BERSIH ANBK (ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER)

Reporter: Ratino

Kegiatan gladi bersih ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) di SMP Negeri 1 Jeruklegi berlangsung selama dua hari, yaitu mulai 13 September hingga 14 September 2021. Kegiatan berjalan lancar diikuti oleh 45 siswa. Kegiatan ANBK tersebut sesuai aturan memang diikuti oleh kelas 8 dan pesertanya pun dipilih secara acak dari pusat.

Soal dalam ANBK tersebut meliputi literasi, numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Kegiatan gladi bersih tersebut tetap mengedepankan protokol Kesehatan. Dari sebelum masuk anak sudah diukur suhu, cuci tangan, jaga jarak, memakai masker dan face shield.

Dalam gladi bersih tersebut, anak sejumlah 45 siswa dibagi ke dalam 3 ruang yang masing-masing ruang berisi 15 siswa, ditambah proktor dan pengawas masing-masing satu orang tiap ruangnya. Menurut penuturan siswa, adanya galdi bersih tersebut cukup membantu memberikan gambaran mengenai ANBK sebab sebelumnya hanya masih dalam angan. Siswa menjadi lebih tahu riil soal yang kira-kira dikerjakan pada saat ANBK nanti. Selain itu, siswa juga merasa senang sebab dapat secara langsung mempraktikkan menggunakan komputer. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan komputer di hari pertama gladi bersih ANBK, namun di hari kedua sudah tidak mengalami hambatan dalam menggunakan komputer. Harapan seluruh warga SMP Negeri 1 Jeruklegi adalah pada saatnya ANBK sesuangguhnya dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan.